Karya AL-FARABI Pemikiran Makalah Dan Guru Kedua Ilmu Filsuf

Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan Al Farabi. Dia dilahirkan di Farab, Iran sebenarnya ia berasal dari Turki pada tahun 259 H (872 M), dan wafat pada di Damaskus pada tahun 339 H (950 M). Ayahnya adalah orang Iran yang menjadi panglima perang Turki sedangkan ibunya berasal dari Turki. Dikenal dengan nama Avennaser atau Alfarabius di dunia barat, Al Farabi tersohor dalam pengetahuan ilmu mantik (logika).


Pemikiran Makalah Dan Guru Kedua Ilmu Filsuf
Al farabi sang guru kedua
Dia adalah seorang filsuf terkenal dan salah seorang ilmuwan terkenal dalam sejarah peradaban Islam dan manusia. Al farabi mempunyai julukan " Al-Mu'allim At-Tsani " (guru kedua), karena ia adalah guru besar bagi manusia setelah Aristoteles yang digelar dengan "Al-Mu'allim Al-Awwal" (guru pertama).

Al-Farabi juga digelar dengan Filsuf Islam. Di samping menonjol dalam ilmu filsafat, dia juga terkenal dalam dunia kedokteran, matematika, dan musik. A1- Farabi menguasai beberapa bahasa di antaranya Bahasa Arab, Persia, dan Turki.

Kehidupan Dan Karya Al Farabi

Dia berangkat meninggalkan Iran menuju Baghdad dan tinggal di kota tersebut selama dua puluh tahun. Ketika berada di kota Baghdad, dia berkenalan dengan para filsuf dan ilmuwan senior, di antaranya Al-Kindi dan Ar-Razi.

Al-Farabi seorang yang gigih mengajak orang lain untuk menuntut ilmu, mengadakan eksperimen, dan menjungjung tinggi akal. Sebaliknya ia menghimbau agar khurafat dan sebagainya dimusnahkan.
Di samping prestasinya di bidang filsafat, ia juga mempunyai prestasi penting dalam dunia musik dan
politik.

Di antara karya tulis Al Farabi adalah sebagai berikut:

1. "Al Musiqi Al-Kabir." Di dalam buku ini, Al Farabi memaparkan prinsip dasar musik, teori, dan
praktiknya.
2. "lhsha'u Al-lqa"'
3. "Kalam Fi Al-Musiqi."
4. "Ihsha'u Al-UlumWa AtTa'rif Bi Aghradhiha."
5. "Ara- Ahlu Al-Madinah Al-Fadhilah"
6. "lautAmi' As-Siyasah"
7. "Nushus Al-Hukmi"

Pemikiran dan Pandangan Politik Al Farabi

Menurut Al-Farabi manusia merupakan warga negara yang merupakan salah satu syarat terbentuknya negara. Oleh karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain, maka manusia menjalin hubungan-hubungan (asosiasi). Kemudian, dalam proses yang panjang, pada akhirnya terbentuklah suatu Negara.

Menurut Al-Farabi, negara atau kota merupakan suatu kesatuan masyarakat yang paling mandiri dan paling mampu memenuhi kebutuhan hidup antara lain: sandang, pangan, papan, dan keamanan, serta mampu mengatur ketertiban masyarakat, sehingga pencapaian kesempurnaan bagi masyarakat menjadi mudah. Negara yang warganya sudah mandiri dan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan yang nyata, menurut al-Farabi, adalah Negara Utama.

Menurutnya, warga negara merupakan unsur yang paling pokok dalam suatu negara. yang diikuti dengan segala prinsip-prinsipnya (mabadi) yang berarti dasar, titik awal, prinsip, ideologi, dan konsep dasar.

Keberadaan warga negara sangat penting karena warga negaralah yang menentukan sifat, corak serta jenis negara. Menurut Al-Farabi perkembangan dan/atau kualitas negara ditentukan oleh warga negaranya. Mereka juga berhak memilih seorang pemimpin negara, yaitu seorang yang paling unggul dan paling sempurna di antara mereka.

Negara Utama dianalogikan seperti tubuh manusia yang sehat dan utama, karena secara alami, pengaturan organ-organ dalam tubuh manusia bersifat hierarkis dan sempurna.

Ada tiga klasifikasi utama:
  1. Pertama, jantung. Jantung merupakan organ pokok karena jantung adalah organ pengatur yang tidak diatur oleh organ lainnya.

  2. Kedua, otak. Bagian peringkat kedua ini, selain bertugas melayani bagian peringkat pertama, juga mengatur organ-ogan bagian di bawahnya, yakni organ peringkat ketiga, seperti: hati, limpa, dan organ-organ reproduksi.

  3. Organ bagian ketiga. Organ terbawah ini hanya bertugas mendukung dan melayani organ dari bagian atasnya.
Al-Farabi membagi negara ke dalam  5 bentuk, yaitu:
  • Negara Utama (Al-Madinah Al-Fadilah): Negara yang dipimpin oleh para nabi dan dilanjutkan oleh para khalifah; penduduknya merasakan kebahagiaan.
  • Negara Orang-orang Bodoh (Al-Madinah Al-Jahilah): Negara yang penduduknya tidak mengenal kebahagiaan.
  • Negara Orang-orang Fasik: Negara yang penduduknya mengenal kebahagiaan, tetapi tingkah laku mereka sama dengan penduduk negara orang-orang bodoh.
  • Negara yang Berubah-ubah (Al-Madinah Al-Mutabaddilah): Pada awalnya penduduk negara ini memiliki pemikiran dan pendapat seperti penduduk negara utama, tetapi kemudian mengalami kerusakan.
  • Negara Sesat (Al-Madinah Ad-dallah): Negara yang dipimpin oleh orang yang menganggap dirinya mendapat wahyu dan kemudian ia menipu orang banyak dengan ucapan dan perbuatannya.
Mayoritas karya tulis Al Farabi telah hilang dan tidak bisa temukan sampai sekarang. Meskipun Al-Farabi seorang ilmuwan terkenal, namun ia adalah seorang yang zuhud dan berpenampilan sederhana.(EP)



0 Response to "Karya AL-FARABI Pemikiran Makalah Dan Guru Kedua Ilmu Filsuf"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel